Blogger news

Jumat, 10 April 2015

konstruksi beton



1. Pengertian Beton
Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air,
dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat. Dalam pengertian umum beton berarti campuran bahan bangunan berupa pasir dan kerikil atau koral kemudian diikat semen bercampur air. Sifat beton berubah karena sifat semen, agregat dan air, maupun perbandingan pencampurannya. Untuk mendapatkan beton optimum pada penggunaan yang khas, perlu dipilih bahan yang sesuai dan dicampur secara tepat.

Kebaikan dan keburukan beton dibandingkan dengan bahan bangunan lain adalah sebagai berikut.

Kelebihan Beton
  1. Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan atau pembusukan oleh kondisi lingkungan.
  2. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan lokal.
  3.  Adukan beton mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk dan ukuran sesuai keinginan.
  4.  Kuat tekan beton jika dikombinasikan dengan baja akan mampu memikul beban yang berat.
  5. Adukan beton dapat disemprotkan di permukaan beton lama yang retak maupun diisikan ke dalam retakan beton dalam proses perbaikan. Selain itu dapat pula dipompakan ke tempat yang posisinya sulit.
  6. Biaya perawatan yang cukup rendah karena termasuk tahan aus dan tahan kebakaran.


Kekurangan Beton 
  1.  Adukan beton menyusut saat pengeringan sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk stuktur yang panjang untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
  2.  Beton memiliki kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa (meshes).
  3.  Beton keras (beton) mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu, sehingga perlu dibuat dilatasi untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.
  4.  Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusak beton.
  5. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan di detail secara seksama agar setelah dikomposisikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.

2. SIFAT-SIFAT BETON
Untuk keperluan perancangan dan pelaksanaan struktur beton, maka pengetahuan tentang sifat-sifat adukan beton maupun sifat-sifat beton yang telah mengeras perlu diketahui. Sifat-sifat tersebut antara lain.

Kuat Hancur
Beton dapat mencapai kuat hancur sampai 80 N/mm2 (12.000 lb/in2), atau lebih tergantung pada perbandingan air-semen serta tingkat pemadatannya. Kuat hancur dari beton dipengaruhi oleh sejumlah faktor, selain oleh perbandingan air-semen dan tingkat pemadatannya. Faktor-faktor penting lainnya yaitu:

  1. Jenis semen dan kualitasnya, mempengaruhi kekuatan rata-rata dan kuat batas beton.
  2. Jenis dan lekak-lekuk bidang permukaan agregat. Kenyataan menunjukan bahwa penggunaan agregat akan menghasilkan beton, dengan kuat desak maupun tarik yang lebih besar dari penggunaan krikil halus dari sungai.
  3. Effisiensi dari perawatan (curing). Kehilangan kekuatan sampai 40% dapat terjadi bila pengeringan diadakan sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang sangat penting oada pekerjaan lapangan dan pembuatan benda uji.
  4. Suhu , Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya suhu. Pada titik beku kuat hancur beton akan tetap rendah untuk waktu yang lama.
  5. Umur. Pada keadaan yang normal kekuatan beton akan bertambah dengan umurnya. Kecepatan bertambahnya kekuatan tergantung pada jenis semen.

Kuat Tarik
Kuat tarik beton berkisar seper-delapan belas kuat desak pada waktu umurnya masih muda, dan berkisar seper-sepuluh sesudahnya.biasanya tidak diperhitungkan di dalam perencanaan beton. Kuat tarik merupakan bagian penting di dalam menahan retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu. Pengujian kuat tarik diadakan untuk pembuatan beton konstruksi jalan raya dan lapangan terbang.

Durability (Keawetan)
Merupakan kemampuan beton untuk bertahan seperti kondisi yang direncanakan tanpa terjadi korosi dalam jangka waktu yang direncanakan. Dalam hal ini perlu pembatasan nialii faktor air semen maksimum maupun pembatasan dosis semen minimum yang digunakan sesuai dengan kondisi lingkungan.

Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas beton adalah perbandingan antara kuat tekan beton dengan regangan beton biasanya ditentukan pada 25-50% dari kuat tekan beton.

Rangkak (Creep)
Merupakan salah satu sifat beton dimana beton mengalami deformasi terus-menerus menurut waktu dibawah beban yang dipikul.

Susut (Shrinkage)
Merupakan perubahan volume yang tidak berhubungan dengnan pembebanan.


Kelecakan (Workability)

Workability adalah sifat-sifat adukan beton atau mortar yang ditentukan oleh kemudahan dalam pencampuran, pengangkutan, pengecoran, pemadatan, dan finishing. Atau workability adalah besarnya kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan kompaksi penuh


3. BAHAN-BAHAN PENYUSUNAN BETON

  1. Semen
  2. Agregat
  3. Air dan bahan campuran





Tidak ada komentar:

Posting Komentar